Sabtu, 22 Maret 2008

Usaha Sampingan - Mengolah Mangga

Mengolah Mangga untuk Menambah Penghasilan Keluarga

Image Mangga (Mangifera indica L.) adalah buah tropis dan sub tropis yang terkenal di seluruh dunia karena rasanya enak dan segar. Di Indonesia, banyak jenis (varietas) mangga yang memiliki keunggulan untuk dibuat produk olahan. Dengan mengetahui sifat dan manfaat jenis-jenis mangga, kita dapat mengolahnya bernilai tambah dan bisa menambah penghasilan keluarga.

Contohnya mangga kopyor (kadar sarinya tinggi, baik untuk jus, sirup dan selai), mangga kweni (aromanya kuat, bagus untuk sirup dan selai), mangga gadung (warna dan aromanya menarik, cocok dijadikan buah kering, puree, dan jus), mangga lalijiwo (berserat halus, bagus untuk puree, jus, selai, dan buah kering), mangga renteng (aromanya kuat, tidak laku dijual karena masam dan banyak seratnya, tetapi dapat dijadikan selai), serta mangga cedang dan cempora (berserat halus, warnanya menarik, beraroma kuat, baik untuk puree).

Image Buah mangga mengandung banyak vitamin. Daging buahnya banyak mengandung vitamin A, vitamin B-karoten, Vitamin C (asam askorbat) dengan kandungan vitamin C berkisar antara 6-30 mg/100g buah. Mangga juga mengandung serat yang tinggi, kalsium dan fosfor yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan vitamin A dalam mangga berkisar 1.200–16.400 SI. Mangga gadung memiliki kandungan vitamin A yang paling tinggi (16.400 SI).

Selain itu, buah mangga juga menyegarkan karena memiliki kandungan air 70%-85%. Namun kesegaran buah mangga tidak tahan terlalu lama sehingga diperlukan penanganan dan pengelolaan pasca panen. Pengolahan buah mangga akan meningkatkan nilai ekonomis produksi pertanian dan akan memperkuat cadangan pangan rumah tangga petani serta menambah gizi keluarga. Pengolahan Buah Mangga

Ada berbagai macam jenis olahan yang bisa dilakukan untuk buah, antara lain, jus buah, sari buah (nectar fruit), pangan semi basah (intermediate moisture food), buah kering (dehidrate fruit), manisan (sweet product), asinan buah, buah kaleng, dan produk yang mengandung alkohol/acetat.

Jika kita ingin menjual makanan olahan itu, kita perlu menyesuaikannya dengan selera konsumen. Jangan lupa, untuk menarik pembeli, pengemasannya harus baik agar kualitas, cita rasa, aroma, nilai gizinya tetap terjaga.

Bahan baku berupa buah-buahan terlebih dahulu harus dipilih sesuai dengan tujuan pengolahannya dan bebas dari penyakit serta kerusakan lainnya. Kemudian buah-buahan tersebut disortir berdasarkan ukuran buah dan proses olahan apa yang kita inginkan.

Bahan penunjang berfungsi untuk memperlancar proses pengolahan misalnya air kapur sirih (untuk manisan kering ) digunakan untuk membuat dinding buah menjadi keras dan tidak mudah hancur saat direbus dengan larutan gula pasir. Air kapur ini harus jernih sebelum dipakai.

Asam benzoat atau asam sitrat adalah bahan pengawet untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Air bersih kita gunakan sebagai pembersih dan untuk membuat larutan gula. Wadah atau kemasan berupa botol-botol harus disterilisasi sebelum kita gunakan.

Manisan Kering

1. Pilihlah mangga yang tua tetapi masih keras (setengah matang). Gunakan jenis mangga yang tidak beraroma terpentin (seperti aroma pernis), tidak ada rasa gatal pada buah mentah, dan seratnya halus, contohnya mangga lalijiwo dan gadung
2. Gunakan bahan penolong, yaitu air matang dan bersih 0,5 liter
3. Bahan tambahan, yaitu gula pasir 300-500 g/liter air (sesuai selera), pengawet (asam benzoat (C6H5OOH) – ingat: batas konsentrasi yang diizinkan 100mg/liter air), asam sitrat dan kapur. Air larutan kapur (2 liter air ditambah 2 sendok kapur sirih)
4. Pilihlah pengemas yang aman digunakan, seperti gelas, plastik PE (polythylene), PP (poly propelene) dan polisterin.

Cara Pembuatan

1. Kupaslah mangga yang belum terlalu matang (mengkal), belah, bersihkan dan cuci dengan air bersih. Lalu potong-potong buah mangga dengan ketebalan 0,5 cm.
2. Rendam potongan mangga dalam larutan air kapur selama 1 jam. Setelah itu, cuci dan tiriskan.
3. Buatlah larutan gula dengan perbandingan air (0,5 kg) : gula (0,5 liter). Dan masaklah larutan itu hingga mendidih (menjadi sirup mendidih).
4. Masukkan potongan mangga yang telah ditiriskan ke dalam sirup perendam dan biarkan sampai mendidih. Setelah itu, angkat bersama pancinya, dan dinginkanlah dalam bak yang telah diisi air dingin. Lakukan perendaman ini selama 12 jam. Lalu angkat dan tiriskanlah bahan tersebut.
5. Taburi bahan (disalut) gula pasir, kemudian tata di tampah yang telah diberi alas dari kertas (jangan gunakan kertas koran). Lalu jemur di bawah panas matahari (jika hari mendung, gunakanlah oven untuk mengeringkan bahan).
6. Penjemuran dilakukan selama 3-4 hari hingga manisan kering. Penaburan (disalut) gula dilakukan sebanyak 3 kali.
7. Manisan kering mangga siap dihidangkan.

Selai Mangga

Selai merupakan bahan penyedap atau tambahan pada roti. Pada umumnya semua jenis mangga dapat dibuat selai, tetapi harus dipilih yang beraroma kuat. Mangga renteng (termasuk mangga yang tidak laku, karena rasanya masam dan banyak seratnya). Ampas dari pembuatan jus mangga bisa dipakai untuk pembuatan selai. Gunakan bahan penunjang berupa gula (1.5kg/1 kg daging mangga), dan asam sitrat (1 sendok makan). Pilihlah pengemas selai berupa gelas atau stoples dengan tutup dan segel.

Cara Pembuatan :
1. Masukkan ampas mangga (sisa filtrat jus) dan gula ke dalam wajan. Lalu panaskan sampai mengental sambil diaduk-aduk.
2. Dalam keadaan panas, masukkan larutan ini ke dalam botol yang telah disterilkan (direbus selama 1 jam).
3. Tutuplah botol rapat-rapat, kemudian dinginkan.
4. Berikan label pada kemasan agar konsumen mendapat informasi yang berguna, dan produk lebih menarik.
5. Selai mangga siap disajikan.

(disarikan dari makalah Frederich dan Setiawan/volunter Yayasan Gita Pertiwi Solo, “Pengolahan Buah Mangga sebagai Kegiatan Diversifikasi Usaha untuk Mendapatkan Nilai Tambah Dan Tingkat Kesejahteraan Petani/ink)

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda